Senin, 21 November 2016

Laporan Praktikum Biologi Kelas 11 : Sistem Pencernaan Manusia




      Untuk kali ini, kakak akan membagikan laporan Praktikum Biologi kelas 11 nih, barangkali post post an kakak daat berguna untuk adik adik yang kebingungan buat laporan, semoga dengan ini kakak dapat membantu kalian.

SISTEM PENCERNAAN MANUSIA

I.                DASAR TEORI
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus. Susunan saluran pencernaan, terdiri dari; oris (mulut), faring (tekak), esofagus (kerongkongan), ventrikulus (lambung), intestinum minor (usus halus), intestinum mayor (usus besar), rectum, dan anus (Syaifuddin, 2006: 167).
Sistem pencernaan terdiri atas : saluran pencernaan, kelenjar-kelenjar yang berhubungan. Fungsiny; ingesti dan digesti makanan, absorbsi sari makanan, dan eliminasi sisa makanan.Langkah-langkah proses pencernaan makanan: pencernaan di mulut dan rongga mulut: makanan digiling menjadi kecil-kecil oleh gigi dan dibasahi oleh saliva; disalurkan melalui faring dan esophagus; pencernaan di lambung dan usus halus, dalam usus halus diubah menjadi asaam-asam amino, monosakarida, gliserid dan unsur-unsur dasarnya yang lain; absorbsi air dalam usus besar: akibatnya isi yang tidak dicerna menjadi setengah padat (veses), feses dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kloaka (bila ada) kemudian ke anus. Organ-organ asesori (organ tambahan); gigi, lidah, kelenjar ludah, kelenjar-kelenjar pencernaan di luar saluran pencernaan (hati dan pancreas). Struktur saluran pencernaan tiap vertebrata berbeda-beda atau disesuaikan dengan bentuk tubuh, jenis makanan, dan fungsi sistem pencernaan

Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan makanan dan mempersiapkan untuk diasimilasi oleh tubuh. Saluran pencernaan terdiri dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus dan usus besar. Selain itu mulut memuat gigi untuk mengunyah makanan, dan lidah yang membantu untuk cita rasa dan menelan. Beberapa kelenjar atau kelompok kelenjar menuangkan cairan pencernaan penting ke dalam saluran pencernaan (Pearce, 2004: 176).
Sebagian besar proses pencernaan dan hampir semua diabsorbsi, hasil pencernaan di dalam usus. Enzim yang bekerja dalam usus dihasilkan oleh pankreas dan otot sel-sel epitel yang melapisi usus. Luar permukaan untuk absorbsi cukup besar karena panjangnya usus dan lipatan-lipatan yang terdapat pada lapisannya (Ville, 1998: 150).
Lidah merupakan organ tubuh berotot kerangka yang dibalut oleh selaput lendir, berfungsi untuk menahan, membantu mencerna serta menelan makanan. Selaput lendirnya memiliki epitel pipih banyak lapis dengan stratum korneum yang berbeda tebalnya. Pada punggung lidah, epitel cukup tebal sedangkan pada permukaan bawah tipis dan mungkin tidak bertanduk. Punggung lidah terisi papil makroskopik yang membentuk papil-papil lidah (Delmann, 1992: 323).
Agar sari makanan yang terdapat dalam makanan berguna bagi tubuh, maka makanan itu harus dicerna terlebih dahulu. Proses pencernaan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses pencernaan berlangsung dimulai di rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan di potong-potong oleh gigi seri dan di kunyah oleh gigi geraham, sehingga makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, proses pencernaan makanan semacam ini disebut pencernaan mekanik (Irianto, 2004: 169).

II.             TUJUAN
1.      Dapat mengetahui dan mengidentifikasi mekanisme system pencernaan pada manusia.

III.          ALAT DAN BAHAN
1.      Torso organ system pencernaan manusia.

IV.           CARA KERJA
1.      Mengambil torso organ system pencernaan manusia.
2.      Mengamati urutan organ pencernaan.
3.      Mencatat hasil pengamatan.
V.              DATA PENGAMATAN
Image result for sistem pencernaan manusia
VI.           DISKUSI
Sistem pencernaan makanan merupakan system organ yang bertugas menerima, memproses, dan menyerap makanan agar dapat dimanfaatkan oleh tubuh guna proses metabolisme. Proses ini terjadi karena makanan yang kita makan tidak akan mungkin bisa diserap langsung oleh tubuh, sehingga makanan tersebut harus dipecah terlebih dahulu dari ukuran yang besar menjadi ukuran yang lebih kecil. Bahkan dari senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana sampai bisa diserap oleh tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia berlangsung dengan dua cara yakni secara mekanik dan secara kimiawi.  Pencernaan secara mekanis berarti proses pencernaan makanan yang terjadi secara fisik atau tanpa dengan adanya bantuan enzim, sedang pencernaan kimiawi berarti proses pencernaan makanan dengan bantuan enzim.
 Panjang dari Saluran pencernaan manusia sekitar 9,5 meter, yaitu dari mulut hingga anus.  Saluran pencernaan meliputi alat-alat pencernaan dan organ-organ penghasil getah pencernaan.  Alat-alat pencernaan  makanan manusia terdiri atas mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.  Sementara organ-organ penghasil getah pencernaan atau sering disebut sebagai kelenjar pencernaan terdiri dari pankreas dan hati.
Proses Pencernaan makanan dimulai  masukkannya makanan ke dalam rongga mulut.  Di dalam mulut akan  terjadi proses pencernaan baik secara fisik maupun kimia. Mulut dilengkapi dengan organ-organ pencernaan yaitu gigi, lidah, dan bibir.  Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan secara mekanis dengan proses pengunyahan. Manusia hanya memiliki dua susunan gigi selama hidupnya.  Susunan gigi yang pertama disebut gigi susu yang terdiri stas 20 gigi.  Gigi susu pertama kali tumbuh pada bayi berumur sekitar 6-8 bulan dan menjadi lengkap setelah umur 2 tahun.  Gigi susu mulai tanggal dan di gantikan oleh gigi tetap pada anak berumur sekitar 6-7 tahun.  Susunan gigi tetap terdiri atas 32 gigi yang terdiri dari 12 gigi geraham belakang(Molar), 8 gigi geraham depan(Premolar), 8 gigi seri(Insisivus), dan 4 gigi taring(Caninus). Sedangkan pada anak-anak belum terdapat gigi geraham.
Didalam mulut terdapat gigi. Lidah dan kelenjar salifa. Struktur  gigi tersusun atas dua bagian yaitu mahkota, dan akar.  Mahkota gigi dilapisi oleh email. Di bawah email terdapat dentin yang sekeras tulang. Di bawah dentin terdapat rongga gigi yang berisi pembuluh darah dan saraf.
Lidah berfungsi, untuk merasakan rasa makanan, untuk mencampur makanan yang sedang dikunyah serta untuk membantu proses penelanan. Pada permukaan lidah yang kasar terdapat ribuan kuncup pengecap yang membuat kita dapat merasakan manisnya gula atau asinnya garam.  Kuncup pengecap itu terdapat pada ujung papila lidah. Bibir berfungsi untuk menahan makanan dalam mulut agar tidak tumpah.
Dalam rongga mulut juga terdapat 3 pasang kelenjar saliva atau ludah yaitu kelenjar parotis(di bawah telinga), kelenjar sublingua(di bawah lidah), dan kelenjar sub mandibular(di bawah rahang bawah). Fungsi saliva adalah untuk membasahi makanan sehingga mudah dicerna.  Di dalam saliva juga terdapat enzim ptialin atau enzim amilase yang berfungsi memecah amilum menjadi maltosa. Selain itu, di dalam saliva juga terdapat imunoglobulin A yang berfungsi menahan jumlah bakteri yang masuk ke mulut. Sekresi saliva dapat dirangsang oleh penglihatan, bau atau bahkan pikiran tentang makanan.
Setelah makanan dikunyah dalam mulut, dan bercampur dengan saliva, makanan itu disebut bolus. Selanjutnya bolus akan ditelan dan berjalan menuju esofagus atau kerongkongan. Di dalam kerongkongan tidak terjadi proses pencernaan, kalaupun ada sifatnya hanya meneruskan pencernaan enzimatis yang terjadi di mulut. Di dalam kerongkongan bolus didorong masuk ke lambung dengan gerak peristaltik.
Lambung berbentuk huruf j, yang merupakan suatu kantong penyimpanan makanan . Pada perbatasan essofagus dengan lambung terdapat otot spinkter yang berfungsi membuka dan menutup mulut lambung. Saat makanan telah memasuki lambung, otot ini berkontraksi menutup lubang spinkter sehingga makanan tidak kembali.
Lambung terbagi atas tiga bagian, berturut-turut dari bagian terdepan yaitu kardiak, fundus, dan pylorus. Dinding lambung tersusun atas otot yang kuat. Otot tersebut mengaduk dan mencampur bolus dengan getah lambung yang disekresi oleh sel-sel kelenjar di dinding lambung. Getah lambung, berperan dalam pencernaan secara kimia dan terdiri atas asam klorida (HCl), enzim pepsin serta enzim renin.
Asam klorida merupakan asam kuat yang berperan mengubah pepsinigen menjadi pepsin. Pepsinogen adalah bentuk enzim pepsin yang belum aktif. Selain itu, asam klorida juga dapat membunuh kuman yang masuk bersama makanan. Asam klorida menyebabkan pH lambung menjadi rendah (Asam) sehingga dalam lambung tidak terjafdi pencernaan karbohidrat.
Pepsin merupakan enzim yang bekerja mencerna protein menjadi polipeptida pendek. Adapun fungsi renin yaitu mengendapkan protein susu(kasein) dari susu. Tanpa adanya renin, kasein tidak dapat dicerna sehingga lewat begitu saja.
Pencernaan kimia di lambung juga dibantu oleh gerakan peristaltik lambung yang berperan dalam mencampur makanan sehingga pencernaan menjadi lebih optimal.  Makanan yang telah mengalami perncernaan di lambung bercampur dengan getah lambung dan berubah menjadi semacam bubur yang disebut kim (chyme).
Dari lambung, makanan dalam bentuk kim akan diteruskan ke dalam usus halus.  Masuknya kim ke usus halus diatur oleh otot spinkter pylorus. Panjang usus halus pada orang dewasa adalah sekitar 5,5-7 meter dengan diameter sekitar 2,5 cm. Usus halus terdiri atas 3 bagian yaitu usus 12 jari(duodenum), usus kosong(jejenum) dan usus penyerapan(ileum). Di ddalam usus halus terjadi sebagian pencernaan secara kimia karena dari dindingnya disekresi getah-getajh pencernaan. Getah-getah tersebut berasal dari pankreas dan hati.
Hati berperan penting dalam proses pencernaan makanan. Peranan hati antara lain menghasilkan cairan empedu (bilus) untuk mengemulsikan lemak, mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya sebagai cadangan energi, mengubah kelebihan asam amino menjadi urea, menyimpan zat besi dan vitamin tertentu serta menawarkan racun zat lain yang berbahaya bagi tubuh. bilus adalah cairan berwarna hijau kekuning-kuningan yang mengandung air, garam-garam empedu, zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin), kolesterol dan elektrolit-elektrolit.
Duodenum bermuara getah-getah pencernaan yang berasal dari pankreas dan hati. Di dalam duodenum lemak akan diemulsikan oleh cairan empedu yang berasal dari hati, kemudian dicerna oleh enzim lipase yang dihasilkan oleh pankreas. Hasil pencernaan lemak adalah asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol akan diserap oleh pembuluh limfa atau pembuluh kil didalam usus halus.
Pankreas menghasilkan enzim amilase, tripsin dan kimotripsin. Amilase akan memecah polisakarida menjadi disakarida. Tripsin dan kimotripsin akan mencerna polipeptida menjadi di-peptida. Pankreas juga mengahasilkan natrium bikarbonat yang berfungsi untuk menetralkan kim dari lambung yang bersifat asam.
Jejenum terjadi pencernaan enzimatis yang merupakan kelanjutan kerja pencernaan usus 12 jari yang belum tuntas. Enzim-enzim yang dihasilkan dalam usus ini antara lain disakaridase, aminopeptidase, dipeptidase, dan enterokinase. Disakaridase mengubah disakarida menjadi monosakarida. Dipeptidase dan aminopeptidase akan memecah dipeptida asam amino. Adapun enterokinase berfungsi untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam Ileum terjadi penyerapan zat-zat makanan. Zat-zat makanan yang diserap adalah yang sudah berupa monomer atau molekul sederhana misalnya glukosa, asam amino, vitamin dan beberapa mineral. Semua zat makanan ini diserap oleh kapiler darah, sementara asam lemak dan gliserol diangkut oleh pembuluh limfa.
Sisa-sisa pencernaan makanan yang tidak diserap oleh usus halus akan diteruskan ke usus besar. Usus besar terdiri dari 3 bagian yaitu bagian yang naik (ascenden), mendatar (transfersum), dan menurun (descenden). Pada pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat usus buntu (sekum) dan umbai cacing (apendiks). Peranan usus besar cukup penting yaitu untuk memproses sisa-sisa makanan agar mudah dikeluarkan. Di dalam usus besar terdapat banyak sekali bakteri pembusuk yang akan membusukkan sisa-sisa makanan menjadi feses yang lunak dan mudah dikeluarkan. Beberapa bakteri ini diketahui dapat menghasilkan vitamin K dan asam amino tertentu yang dapat diserap oleh dinding usus untuk digunakan oleh tubuh. selain itu, jika tubuh kekurangan air maka akan terjadi reabsorbsi air pada usus ini.
Rektum merupakan bagian akhir dari usus besar. Di dalam rektum sudah tidak terjadi penyerapan apapun. Rektum merupakan tempat penampungan sementara sisa pencernaan sebelum dikeluarkan melalui lubang pengeluaran yang disebut anus. Antara rektum dan anus terdapat dua otot sfingter yang 1 bersifat sadar yang lainnya bersifat tidak sadar. Kontraksi kuat dari usus besar akan menciptakan dorongan untuk membuang feses (defekasi).
Anus merupakan lubang pengeluaran/pembuangan sisa-sisa makanan yang tidak tercerna yang disebut feses. Bagian dalam usus tersusun atas sel-sel yang bekerja secara otomatis, sedangkan otot bagian luar berupa otot sfingter (otot melingkar).
Gangguan dan penyakit pada pencernaan manusia yaitu :
a.    Apendikitis    : radang usus buntu.
b.   Diare              : feses yang sangat cair akibat gerak peristaltic  yang terlalu    cepat.
c.    Desentri         : buang air besar bercampu dengan darah.
d.   Parotitis         : disebut juga gondong.
e.    Xerostomia    : produksi air liur yang terlalu seidikit.
f.    Kolera            : muntah berak karena infeksi bakteri  Vibrio collerae.
g.   Konstipasi      : sulit buang air besar.
h.   Maag              : radang pada dinding lambung karena asam lambung ( HCl)               yang berlebih.
i.     Tipus              : infeksu pada usus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella               typhosa.

VII.        KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa system pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rectum, anus. Lidah, kelenjar ludah, gigi, hati, dan pankreasn merupakan organ tambahan yang dapat membantu proses pencernaan. Berikut ini merupakan contoh penyakit / gangguan pada system pencernaan manusia, yaitu apendikitis, diare, desentri, paroritis, xerostomia, kolera, konstipasi / sembelit, maag, dan tipus.

VIII.     DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar