Untuk kali ini, kakak akan membagikan laporan Praktikum Biologi kelas 11 nih, barangkali post post an kakak daat berguna untuk adik adik yang kebingungan buat laporan, semoga dengan ini kakak dapat membantu kalian.
SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
I.
DASAR TEORI
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang
menerima makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh dengan
jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan dan pencampuran) dengan enzim
dan zat cair yang terbentang mulai dari mulut (oris) sampai anus. Susunan
saluran pencernaan, terdiri dari; oris (mulut), faring (tekak), esofagus
(kerongkongan), ventrikulus (lambung), intestinum minor (usus halus),
intestinum mayor (usus besar), rectum, dan anus (Syaifuddin, 2006: 167).
Sistem pencernaan terdiri atas : saluran pencernaan,
kelenjar-kelenjar yang berhubungan. Fungsiny; ingesti dan digesti makanan,
absorbsi sari makanan, dan eliminasi sisa makanan.Langkah-langkah proses
pencernaan makanan: pencernaan di mulut dan rongga mulut: makanan digiling
menjadi kecil-kecil oleh gigi dan dibasahi oleh saliva; disalurkan melalui
faring dan esophagus; pencernaan di lambung dan usus halus, dalam usus halus
diubah menjadi asaam-asam amino, monosakarida, gliserid dan unsur-unsur
dasarnya yang lain; absorbsi air dalam usus besar: akibatnya isi yang tidak
dicerna menjadi setengah padat (veses), feses dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui kloaka (bila ada) kemudian ke anus. Organ-organ asesori (organ
tambahan); gigi, lidah, kelenjar ludah, kelenjar-kelenjar pencernaan di luar
saluran pencernaan (hati dan pancreas). Struktur saluran pencernaan tiap
vertebrata berbeda-beda atau disesuaikan dengan bentuk tubuh, jenis makanan,
dan fungsi sistem pencernaan
Sistem pencernaan berurusan dengan penerimaan
makanan dan mempersiapkan untuk diasimilasi oleh tubuh. Saluran pencernaan
terdiri dari mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus dan usus besar.
Selain itu mulut memuat gigi untuk mengunyah makanan, dan lidah yang membantu
untuk cita rasa dan menelan. Beberapa kelenjar atau kelompok kelenjar
menuangkan cairan pencernaan penting ke dalam saluran pencernaan (Pearce, 2004:
176).
Sebagian besar proses pencernaan dan hampir semua
diabsorbsi, hasil pencernaan di dalam usus. Enzim yang bekerja dalam usus
dihasilkan oleh pankreas dan otot sel-sel epitel yang melapisi usus. Luar permukaan
untuk absorbsi cukup besar karena panjangnya usus dan lipatan-lipatan yang
terdapat pada lapisannya (Ville, 1998: 150).
Lidah merupakan organ tubuh berotot kerangka yang dibalut oleh selaput lendir, berfungsi untuk menahan, membantu mencerna serta menelan makanan. Selaput lendirnya memiliki epitel pipih banyak lapis dengan stratum korneum yang berbeda tebalnya. Pada punggung lidah, epitel cukup tebal sedangkan pada permukaan bawah tipis dan mungkin tidak bertanduk. Punggung lidah terisi papil makroskopik yang membentuk papil-papil lidah (Delmann, 1992: 323).
Lidah merupakan organ tubuh berotot kerangka yang dibalut oleh selaput lendir, berfungsi untuk menahan, membantu mencerna serta menelan makanan. Selaput lendirnya memiliki epitel pipih banyak lapis dengan stratum korneum yang berbeda tebalnya. Pada punggung lidah, epitel cukup tebal sedangkan pada permukaan bawah tipis dan mungkin tidak bertanduk. Punggung lidah terisi papil makroskopik yang membentuk papil-papil lidah (Delmann, 1992: 323).
Agar sari makanan yang terdapat dalam makanan
berguna bagi tubuh, maka makanan itu harus dicerna terlebih dahulu. Proses
pencernaan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses pencernaan
berlangsung dimulai di rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan di
potong-potong oleh gigi seri dan di kunyah oleh gigi geraham, sehingga makanan
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, proses pencernaan makanan semacam ini
disebut pencernaan mekanik (Irianto, 2004: 169).
II.
TUJUAN
1.
Dapat mengetahui
dan mengidentifikasi mekanisme system pencernaan pada manusia.
III.
ALAT DAN BAHAN
1. Torso
organ system pencernaan manusia.
IV.
CARA KERJA
1. Mengambil
torso organ system pencernaan manusia.
2. Mengamati
urutan organ pencernaan.
3. Mencatat
hasil pengamatan.
V.
DATA PENGAMATAN
VI.
DISKUSI
Sistem pencernaan makanan merupakan system organ
yang bertugas menerima, memproses, dan menyerap makanan agar dapat dimanfaatkan
oleh tubuh guna proses metabolisme. Proses ini terjadi karena makanan yang kita
makan tidak akan mungkin bisa diserap langsung oleh tubuh, sehingga makanan
tersebut harus dipecah terlebih dahulu dari ukuran yang besar menjadi ukuran
yang lebih kecil. Bahkan dari senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa
yang lebih sederhana sampai bisa diserap oleh tubuh.
Proses pencernaan makanan pada manusia berlangsung
dengan dua cara yakni secara mekanik dan secara kimiawi. Pencernaan
secara mekanis berarti proses pencernaan makanan yang terjadi secara fisik atau
tanpa dengan adanya bantuan enzim, sedang pencernaan kimiawi berarti proses
pencernaan makanan dengan bantuan enzim.
Panjang dari Saluran pencernaan manusia
sekitar 9,5 meter, yaitu dari mulut hingga anus. Saluran pencernaan
meliputi alat-alat pencernaan dan organ-organ penghasil getah
pencernaan. Alat-alat pencernaan makanan manusia terdiri
atas mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan
anus. Sementara organ-organ penghasil getah pencernaan atau sering
disebut sebagai kelenjar pencernaan terdiri dari pankreas dan hati.
Proses Pencernaan makanan
dimulai masukkannya makanan ke dalam rongga mulut. Di
dalam mulut akan terjadi proses pencernaan baik secara fisik maupun
kimia. Mulut dilengkapi dengan organ-organ pencernaan yaitu gigi, lidah, dan
bibir. Gigi berfungsi untuk menghancurkan makanan secara mekanis
dengan proses pengunyahan. Manusia hanya memiliki dua susunan gigi selama
hidupnya. Susunan gigi yang pertama disebut gigi susu yang terdiri
stas 20 gigi. Gigi susu pertama kali tumbuh pada bayi berumur
sekitar 6-8 bulan dan menjadi lengkap setelah umur 2 tahun. Gigi
susu mulai tanggal dan di gantikan oleh gigi tetap pada anak berumur sekitar
6-7 tahun. Susunan gigi tetap terdiri atas 32 gigi yang terdiri dari
12 gigi geraham belakang(Molar), 8 gigi geraham depan(Premolar), 8 gigi
seri(Insisivus), dan 4 gigi taring(Caninus). Sedangkan pada anak-anak belum
terdapat gigi geraham.
Didalam mulut terdapat gigi. Lidah dan kelenjar
salifa. Struktur gigi tersusun atas dua bagian yaitu mahkota, dan
akar. Mahkota gigi dilapisi oleh email. Di bawah email terdapat
dentin yang sekeras tulang. Di bawah dentin terdapat rongga gigi yang berisi
pembuluh darah dan saraf.
Lidah berfungsi, untuk merasakan rasa makanan, untuk
mencampur makanan yang sedang dikunyah serta untuk membantu proses penelanan.
Pada permukaan lidah yang kasar terdapat ribuan kuncup pengecap yang membuat
kita dapat merasakan manisnya gula atau asinnya garam. Kuncup
pengecap itu terdapat pada ujung papila lidah. Bibir berfungsi untuk menahan
makanan dalam mulut agar tidak tumpah.
Dalam rongga mulut juga terdapat 3 pasang kelenjar
saliva atau ludah yaitu kelenjar parotis(di bawah telinga), kelenjar
sublingua(di bawah lidah), dan kelenjar sub mandibular(di bawah rahang bawah).
Fungsi saliva adalah untuk membasahi makanan sehingga mudah
dicerna. Di dalam saliva juga terdapat enzim ptialin atau enzim
amilase yang berfungsi memecah amilum menjadi maltosa. Selain itu, di dalam
saliva juga terdapat imunoglobulin A yang berfungsi menahan jumlah bakteri yang
masuk ke mulut. Sekresi saliva dapat dirangsang oleh penglihatan, bau atau
bahkan pikiran tentang makanan.
Setelah makanan dikunyah dalam mulut, dan bercampur
dengan saliva, makanan itu disebut bolus. Selanjutnya bolus akan ditelan dan
berjalan menuju esofagus atau kerongkongan. Di dalam kerongkongan tidak terjadi
proses pencernaan, kalaupun ada sifatnya hanya meneruskan pencernaan enzimatis
yang terjadi di mulut. Di dalam kerongkongan bolus didorong masuk ke lambung
dengan gerak peristaltik.
Lambung berbentuk huruf j, yang merupakan suatu
kantong penyimpanan makanan . Pada perbatasan essofagus dengan lambung terdapat
otot spinkter yang berfungsi membuka dan menutup mulut lambung. Saat makanan
telah memasuki lambung, otot ini berkontraksi menutup lubang spinkter sehingga
makanan tidak kembali.
Lambung terbagi atas tiga bagian, berturut-turut
dari bagian terdepan yaitu kardiak, fundus, dan pylorus. Dinding lambung
tersusun atas otot yang kuat. Otot tersebut mengaduk dan mencampur bolus dengan
getah lambung yang disekresi oleh sel-sel kelenjar di dinding lambung. Getah
lambung, berperan dalam pencernaan secara kimia dan terdiri atas asam klorida
(HCl), enzim pepsin serta enzim renin.
Asam klorida merupakan asam kuat yang berperan
mengubah pepsinigen menjadi pepsin. Pepsinogen adalah bentuk enzim pepsin yang
belum aktif. Selain itu, asam klorida juga dapat membunuh kuman yang masuk
bersama makanan. Asam klorida menyebabkan pH lambung menjadi rendah (Asam)
sehingga dalam lambung tidak terjafdi pencernaan karbohidrat.
Pepsin merupakan enzim yang bekerja mencerna protein
menjadi polipeptida pendek. Adapun fungsi renin yaitu mengendapkan protein
susu(kasein) dari susu. Tanpa adanya renin, kasein tidak dapat dicerna sehingga
lewat begitu saja.
Pencernaan kimia di lambung juga dibantu oleh
gerakan peristaltik lambung yang berperan dalam mencampur makanan sehingga
pencernaan menjadi lebih optimal. Makanan yang telah mengalami
perncernaan di lambung bercampur dengan getah lambung dan berubah menjadi
semacam bubur yang disebut kim (chyme).
Dari lambung, makanan dalam bentuk kim akan
diteruskan ke dalam usus halus. Masuknya kim ke usus halus diatur
oleh otot spinkter pylorus. Panjang usus halus pada orang dewasa adalah sekitar
5,5-7 meter dengan diameter sekitar 2,5 cm. Usus halus terdiri atas 3 bagian
yaitu usus 12 jari(duodenum), usus kosong(jejenum) dan usus penyerapan(ileum).
Di ddalam usus halus terjadi sebagian pencernaan secara kimia karena dari
dindingnya disekresi getah-getajh pencernaan. Getah-getah tersebut berasal dari
pankreas dan hati.
Hati berperan penting dalam proses pencernaan
makanan. Peranan hati antara lain menghasilkan cairan empedu (bilus) untuk
mengemulsikan lemak, mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen dan
menyimpannya sebagai cadangan energi, mengubah kelebihan asam amino menjadi
urea, menyimpan zat besi dan vitamin tertentu serta menawarkan racun zat lain
yang berbahaya bagi tubuh. bilus adalah cairan berwarna hijau kekuning-kuningan
yang mengandung air, garam-garam empedu, zat warna empedu (bilirubin dan
biliverdin), kolesterol dan elektrolit-elektrolit.
Duodenum bermuara getah-getah pencernaan yang
berasal dari pankreas dan hati. Di dalam duodenum lemak akan diemulsikan oleh
cairan empedu yang berasal dari hati, kemudian dicerna oleh enzim lipase yang
dihasilkan oleh pankreas. Hasil pencernaan lemak adalah asam lemak dan
gliserol. Asam lemak dan gliserol akan diserap oleh pembuluh limfa atau
pembuluh kil didalam usus halus.
Pankreas menghasilkan enzim amilase, tripsin dan
kimotripsin. Amilase akan memecah polisakarida menjadi disakarida. Tripsin dan
kimotripsin akan mencerna polipeptida menjadi di-peptida. Pankreas juga
mengahasilkan natrium bikarbonat yang berfungsi untuk menetralkan kim dari
lambung yang bersifat asam.
Jejenum terjadi pencernaan enzimatis yang merupakan
kelanjutan kerja pencernaan usus 12 jari yang belum tuntas. Enzim-enzim yang
dihasilkan dalam usus ini antara lain disakaridase, aminopeptidase,
dipeptidase, dan enterokinase. Disakaridase mengubah disakarida menjadi
monosakarida. Dipeptidase dan aminopeptidase akan memecah dipeptida asam amino.
Adapun enterokinase berfungsi untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam Ileum terjadi penyerapan zat-zat makanan.
Zat-zat makanan yang diserap adalah yang sudah berupa monomer atau molekul
sederhana misalnya glukosa, asam amino, vitamin dan beberapa mineral. Semua zat
makanan ini diserap oleh kapiler darah, sementara asam lemak dan gliserol
diangkut oleh pembuluh limfa.
Sisa-sisa pencernaan makanan yang tidak diserap oleh
usus halus akan diteruskan ke usus besar. Usus besar terdiri dari 3 bagian
yaitu bagian yang naik (ascenden), mendatar (transfersum), dan menurun
(descenden). Pada pertemuan antara usus halus dan usus besar terdapat usus
buntu (sekum) dan umbai cacing (apendiks). Peranan usus besar cukup penting
yaitu untuk memproses sisa-sisa makanan agar mudah dikeluarkan. Di dalam usus
besar terdapat banyak sekali bakteri pembusuk yang akan membusukkan sisa-sisa
makanan menjadi feses yang lunak dan mudah dikeluarkan. Beberapa bakteri ini
diketahui dapat menghasilkan vitamin K dan asam amino tertentu yang dapat
diserap oleh dinding usus untuk digunakan oleh tubuh. selain itu, jika tubuh
kekurangan air maka akan terjadi reabsorbsi air pada usus ini.
Rektum merupakan bagian akhir dari usus besar. Di
dalam rektum sudah tidak terjadi penyerapan apapun. Rektum merupakan tempat
penampungan sementara sisa pencernaan sebelum dikeluarkan melalui lubang
pengeluaran yang disebut anus. Antara rektum dan anus terdapat dua otot
sfingter yang 1 bersifat sadar yang lainnya bersifat tidak sadar. Kontraksi
kuat dari usus besar akan menciptakan dorongan untuk membuang feses (defekasi).
Anus merupakan lubang pengeluaran/pembuangan
sisa-sisa makanan yang tidak tercerna yang disebut feses. Bagian dalam usus
tersusun atas sel-sel yang bekerja secara otomatis, sedangkan otot bagian luar
berupa otot sfingter (otot melingkar).
Gangguan dan penyakit pada pencernaan manusia yaitu
:
a.
Apendikitis : radang usus buntu.
b.
Diare : feses yang sangat cair akibat
gerak peristaltic yang terlalu cepat.
c.
Desentri : buang air besar bercampu dengan
darah.
d.
Parotitis : disebut juga gondong.
e.
Xerostomia : produksi air liur yang terlalu seidikit.
f.
Kolera : muntah berak karena infeksi bakteri
Vibrio collerae.
g.
Konstipasi : sulit buang air besar.
h.
Maag : radang pada dinding lambung
karena asam lambung ( HCl) yang berlebih.
i.
Tipus : infeksu pada usus yang disebabkan
oleh bakteri Salmonella typhosa.
VII.
KESIMPULAN
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan
bahwa system pencernaan manusia terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, rectum, anus. Lidah, kelenjar ludah, gigi, hati, dan
pankreasn merupakan organ tambahan yang dapat membantu proses pencernaan.
Berikut ini merupakan contoh penyakit / gangguan pada system pencernaan
manusia, yaitu apendikitis, diare, desentri, paroritis, xerostomia, kolera,
konstipasi / sembelit, maag, dan tipus.
VIII. DAFTAR
PUSTAKA